Menulis merupakan cara untuk menuangkan pikiran kita. Mulai dari sekadar status di sosial media, karya-karya puisi atau cerita pendek, bahkan sampai konten bertema serius di blog. Tanpa sadar, membaca dan menulis udah menjadi bagian yang gak terpisahkan dari keseharian kita.
Nah, beberapa dari kamu mungkin pengen lebih serius dalam menulis dan meningkatkan kemampuan menulis kamu, baik itu untuk sekadar mengisi postingan blog pribadi maupun yang emang profesional dan telah menelurkan buku.
Jadi penulis hebat itu gak mudah.
Jadi penulis hebat sekelas Seno Gumira Ajidarma, Djenar Maesa Ayu, atau Dewi Lestari butuh kerja keras dan dedikasi, tapi semua itu sepadan dengan hasilnya. Gak ada penulis yang sempurna, tapi tiap penulis bisa menyempurnakan karyanya dengan menjadi penulis yang lebih baik lagi. Terlepas dari kamu penulis pemula atau profesional, simak dulu yuk beberapa tips untuk menjadi penulis yang baik!
1. Sering-sering baca karya penulis ternama
Sering-sering baca
karya si penulis laris manis.
Quote:
1. Raditya Dika : 2010 marmut merah jambu
2. Dewi Lestari : 2009 novel perahu kertas
3. Andrea Hirata: 2005 Laskar pelangi
Sering-sering membaca karya sastra penulis-penulis yang lebih dulu tenar akan membuatmu lebih peka dalam menulis nantinya. Membaca juga bisa menjadi proses meniru karya-karya besar (dalam artian baik sih). Kalo kamu jarang membaca, kamu gak akan tau seperti apa tulisan yang bakal jadi hits atau bagaimana menuliskannya.
Sebagai penulis, membaca adalah awal yang baik untuk segalanya. Lewat ini, kamu akan tau gimana mekanisme penulisan yang baik, dan gaya seperti apa yang cocok buatmu. Membaca juga bisa membuahkan pandangan atau inspirasi baru untuk tulisanmu.
2. Banyak-banyak berlatih (sering nulis)
ketika anda melihat sesuatu yang menurut anda aneh atau kejadian yang ketika anda menulisnya membuat orang lain yang membaca tulisan tersebut terharu atau terinspirasi, atau sesutu yang unik tentang kamu, pacarmu, pengalamanmu, atau apapun yang bisa kamu tuangkan menjadi tulisan. maka tulislah di blog, buku harian, atau media sosial.
Ibarat pisau yang perlu diasah biar tetap tajam, kemampuan menulismu juga harus dilatih setiap hari agar kamu bisa menulis dengan semakin baik ke depannya.Makin sering kamu latihan, tulisanmu akan makin tajam, dan kamu juga akan bisa semakin lepas dalam mengekspresikan pikiranmu.
3. Selalu catat idemu
Tulis idemu dimanapun dan kapanpun
Ke manapun kamu pergi, selalu bawa sebuah buku catatan kecil bersamamu. Nah, setiap ada ide yang terlintas atau yang tersirat di kepalamu, langsung tuliskan aja. Jangan terbiasa menunda, karena ide-ide tersebut gampang menguap dari pikiranmu. Mereka bisa berupa ide cerita, artikel, dan karakter,
Tuliskan juga percakapan menarik yang kamu dengar, bait lagu atau puisi yang membuatmu tergugah atau terinspirasi , atau bisa juga detil visual dari tempat yang kamu lewati. Ketika kamu baca ulang catatan ini, mungkin aja ada bagian yang menginspirasi kamu atau justru bisa langsung dimasukkan ke cerita yang lagi kamu garap.
4. Ciptakan ritual menulis
Ritual menulis
Buatlah jadwal untuk menulis dalam satu hari untuk fokus menulis tanpa gangguan apapun dan jadikan kegiatan ini rutinitas kamu. Kamu bisa ambil waktu pagi, siang, atau tengah malam. Tapi pastikan kamu melakukannya setiap hari setidaknya setengah jam. semakin terbiasa , kamu akan punya konsentrasi dan kesabaran yang cukup untuk menulis selama beberapa jam per hari. Itu semua bakal membantu kamu jadi penulis yang lebih baik.
5. Tulis aja!
Tulis aja, biarkan mengalir.
Waktu kertas atau layarmu kosong karena kamu gak tau mau nulis apa, jangan tergoda untuk melakukan hal yang akan memecah konsentrasimu — seperti ngecek Facebook atau rebus mie instan. Jangan. Tetaplah gerakkan jemarimu dan mulailah menulis apapun yang terlintas di kepalamu.
Ketika kamu udah memulai, proses yang berikutnya akan jadi lebih gampang. Biarkan aja segala ide mengalir, dan kerjakan tanpa berharap jadi sempurna. Semua bisa diperbaiki nanti. Yang penting, tetaplah berada di aliranmu. Kuncinya adalah memulai.
6. Hilangkan semua gangguan.
Bebaskan dirimu dari gangguan
tinggalkan semua yang dapat mengganggu kosentrasimu seperti suara-suara bising atau multitasking karena menulis akan kurang berjalan dengan baik. Menulis perlu dilakukan dalam keadaan tenang dan bebas gangguan karena fokus pemikiran akan terbagi.
Matikan aplikasi pesan instan, e-mail, telepon genggam, TV, dan bereskan mejamu. Kunci pintu kamarmu: pastikan gak ada orang yang bisa menginterupsi kamu saat kamu sedang menulis.
7. Rencanakan apa yang mau kamu tulis, lalu tuangkan.
Kalo poin 5 di atas adalah buat memaksa kamu menulis dari kekosongan, merencanakan berarti kamu udah punya ide yang mau kamu tulis. Bakal bermanfaat kalo kamu udah punya sebelum kamu mulai duduk dan menulis. Kamu gak perlu bingung lagi cari-cari ide buat tulisanmu, karena proses brainstorming telah kamu lakukan lebih awal.
8. Bereksperimen
Bereksperimen dengan gaya dan kata-kata
Mengikuti jejak penulis-penulis besar bukan berarti meniru mereka sama persis. tetapi lakukan teori ATM amati tiru modifikasi.
Cobalah hal-hal baru, ambil bagian kecil dari beragam penulis favoritmu dan bereksperimenlah dengan gaya menulismu sendiri. Kamu bisa mencoba atau bahkan menemukan kata-kata baru. Mencoba banyak hal akan membuatmu kaya, dan kamu akan menemukan mana yang cocok sama style-mu.
9. Revisi
Nah, ketika kamu udah berhasil menuangkan idemu ke dalam teks, bereksperimen, dan membiarkan semua mengalir keluar, kamu perlu kembali lagi ke belakang dan membaca ulang tulisan yang udah kamu buat.
Banyak penulis yang ogah melakukan revisi karena itu dianggap menyita waktu. Tapi kalo kamu mau jadi penulis yang baik, kamu harus sadar bahwa selalu ada yang harus diperbaiki dari draft pertamamu. Baca ulang semuanya, perbaiki paramasastra yang keliru, ejaan yang salah, maupun kalimat yang kurang pas dan membingungkan.
10. Bikin yang ringkas
Ringkas aja
Ringkas aja via sellyourstoryuk.com
Saat kamu merevisi tulisanmu, sunting ulang kalimat dan paragraf. Buang hal-hal yang gak penting dan pertahankan yang esensial. Kalimat yang sederhana tapi jelas lebih baik daripada kalimat yang bertele-tele.
11. Gunakan kalimat yang mengena
Kalimat sederhana yang mengena
Kalimat sederhana yang mengena via presentsofmind.wordpress.com
Setelah kamu bisa membuat kalimat yang lebih ringkas dan esensial, fokuskan untuk bikin kalimat yang mengena pada pembaca, yang menimbulkan kesan kuat dan berkarakter. Gak harus tiap kalimat juga sih, karena kamu kan butuh variasi. Ini lebih gampang dilakukan pada saat merevisi tulisanmu, karena mungkin kamu belum mendapat idenya pada draf awal.
12. Dapatkan umpan balik
Dapatkan umpan balik
Dapatkan umpan balik via nakedpresenting.co.uk
Setelah kamu selesai dengan tulisanmu, temukan orang untuk membaca tulisanmu: kalo bisa sih penulis yang kamu anggap lebih berpengalaman atau seseorang yang sering membaca dan bisa ngasih kamu umpan balik yang jujur dan cerdas. Dengarkan mereka dan pahami dengan baik setiap kritikannya, karena itulah yang nantinya akan membuatmu berkembang lebih jauh.
13. Buat tulisanmu agar bisa dibaca khalayak luas.
Bawa karyamu ke khalayak luas
Bawa karyamu ke khalayak luas via www.russellmoore.com
Kalo kamu udah punya karya, bikin biar karyamu bisa dibaca khalayak luas. Bisa kamu terbitkan sendiri jadi buku (kamu bisa nerbitin buku sendiri di situs semacam Nulisbuku), atau kamu posting di blog. Promosikan juga hasil publikasi karyamu lewat jejaring sosial biar makin banyak yang baca.
14. Berusaha lebih komunikatif
Lebih komunikatif
Lebih komunikatif via www.lifehack.org
Terdapat berbagai macam gaya menulis. Ada yang baku dan serius, ada juga yang santai dan seperti orang yang bercakap-cakap. Kamu harus komunikatif alias tahu apa yang bisa dimengerti dan diterima pembacamu. Terlepas dari itu, tetap perhatikan tata bahasa dan tanda baca. Gampang kok kalo kamu udah terbiasa.
15. Memberikan kesan yang kuat pada awal dan akhir tulisan
Awal dan akhir yang berkesan
Awal dan akhir yang berkesan via writerwizardsenseiboy.wordpress.com
Penting dari sebuah tulisan untuk memiliki bagian awal yang bisa “mencuri” perhatian. Jika bagian awal tulisanmu gak mengena bagi pembaca, mereka akan malas baca bagian selanjutnya.
Jadi setelah kamu menyelesaikan draf awal, luangkan sedikit waktu untuk menyusun awal yang bagus. Buat mereka tertarik untuk terus membaca sampai selesai. Jangan lupa membuat akhir yang kreatif, biar pembaca menantikan tulisanmu yang selanjutnya.
Jadi seorang penulis itu memang gak bisa instan. Semua ada prosesnya, dan lewat proses inilah kamu berkembang menjadi penulis yang lebih baik. Yang penting, tetap produktif dan terus berkarya. Mudah-mudahan tipsnya bermanfaat buat kamu.
0 Response to "Cara Jitu Jadi Penulis Terhebat "
Posting Komentar